Selasa, Juli 06, 2010
SEPENGGAL HATI....
dan ketika hari mengering dalam sunyi....
setetes embun menjadi telaga dalam kefanaan
dan aroma menci menguap seiring datangnya malam
lalu berlutut pada kehampaan abadi....
dan saat surya menjadi kelabu diujung bayang
sementara riuh rendah dunia menelan sukma
hangat perapian menjadi saksi buta
kebekuan menemukan maknanya....
lalu aku.... berjalan menyusuri pinggiran hati
di tengah serpihan senyum yg terapung
mengapung di birunya laut sejarah....
seuntai masa yg tak pernah musnah.......
setetes embun menjadi telaga dalam kefanaan
dan aroma menci menguap seiring datangnya malam
lalu berlutut pada kehampaan abadi....
dan saat surya menjadi kelabu diujung bayang
sementara riuh rendah dunia menelan sukma
hangat perapian menjadi saksi buta
kebekuan menemukan maknanya....
lalu aku.... berjalan menyusuri pinggiran hati
di tengah serpihan senyum yg terapung
mengapung di birunya laut sejarah....
seuntai masa yg tak pernah musnah.......
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Selasa, Juli 06, 2010
SEPENGGAL HATI....
dan ketika hari mengering dalam sunyi....
setetes embun menjadi telaga dalam kefanaan
dan aroma menci menguap seiring datangnya malam
lalu berlutut pada kehampaan abadi....
dan saat surya menjadi kelabu diujung bayang
sementara riuh rendah dunia menelan sukma
hangat perapian menjadi saksi buta
kebekuan menemukan maknanya....
lalu aku.... berjalan menyusuri pinggiran hati
di tengah serpihan senyum yg terapung
mengapung di birunya laut sejarah....
seuntai masa yg tak pernah musnah.......
Label: puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar